Hipertensi sering disebut dengan “The Silent Killer” karena penyakit ini sering terjadi tanpa adanya keluhan, sehingga penderita tidak tahu jika dirinya mengidap hipertensi.
- Tol Indralaya-Prabumulih Ditargetkan Beroperasi saat Mudik Lebaran 2023
- JMN: Peringatan Dinas Parekraf Lemah, Sebaiknya Holywings Ditutup
- Hari Ini, DPRD Jakarta Gelar Rapat Pimpinan Gabungan Bahas Pj Pengganti Anies
Baca Juga
Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan kondisi ketika tekanan darah mencapai 140/90 mmHg atau lebih. Semakin tinggi tekanan darah seseorang, maka semakin meningkat juga risiko terkena penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke.
Kondisi ini bisa muncul dari berbagai faktor, seperti usia lanjut, pola makan tidak sehat, malas berolahraga, obesitas, merokok, mengonsumsi alkohol, stres, serta riwayat keluarga yang juga dapat memengaruhi individu setiap tahap kehidupan. Hipertensi sering disebut dengan “The Silent Killer” karena penyakit ini sering terjadi tanpa adanya keluhan, sehingga penderita tidak tahu jika dirinya mengidap hipertensi.
Oleh karena itu, penting untuk memantau tekanan darah tinggi agar dapat mencegah perkembangannya di dalam tubuh. Lalu, apa saja tanda gejala hipertensi yang harus diwaspadai?
1. Kelelahan
Kelelahan yang dirasakan secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama bisa menjadi tanda bahwa Anda terkena hipertensi. Dilansir dari website Kementerian Kesehatan, kelelahan adalah salah satu ciri atau gejala yang dialami oleh seseorang yang mengalami tekanan darah tinggi.
Gejala ini mungkin saja terjadi akibat gaya hidup yang tidak sehat. Kondisi ini akan memicu kerusakan pembuluh darah di jantung dan paru-paru.
2. Sesak Napas
Sesak napas dapat menjadi tanda hipertensi paru. Hipertensi paru adalah kondisi tekanan darah tinggi pada pembuluh darah paru yang terhubung ke jantung.
Selain itu, sesak napas juga bisa terjadi pada penderita tekanan darah tinggi atau hipertensi biasa dan sistemik. Jika seseorang mengalami sesak napas terus menerus namun tak tahu penyebab jelasnya, harus segera memeriksakan diri ke dokter.
3. Pandangan Menjadi Kabur
Pandangan menjadi kabur adalah salah satu gejala dari retinopati hipertensi yang merupakan kerusakan pada retina dan pembuluh darah di sekitar retina. Hal ini disebabkan oleh tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Beberapa gejala umum dari retinopati hipertensi yaitu penurunan penglihatan secara perlahan sampai kebutaan, mata bengkak, penglihatan ganda, penyempitan pada pembuluh darah mata, dan pendarahan pada pembuluh darah. Pengobatan untuk retinopati hipertensi melibatkan pengendalian dan penurunan tekanan darah tinggi dengan kombinasi obat-obatan dan perubahan gaya hidup.
4. Mimisan
Hipertensi menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah di kepala dan leher, yang menyebabkan mimisan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pengidap hipertensi memiliki risiko mimisan yang lebih besar dan mimisan dapat menjadi lebih sulit dikendalikan.
Mimisan dapat menjadi gejala serius dari hipertensi jika terjadi dalam konteks krisis hipertensi. Hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan serius seperti stroke, serangan jantung, atau kerusakan pada organ tubuh lainnya. Jika seseorang sering mengalami mimisan atau berkepanjangan, terutama disertai dengan gejala lain seperti penglihatan kabur, sesak napas, nyeri dada, dan sakit kepala terus-menerus sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
5. Sakit Kepala
Sakit kepala adalah gejala umum yang sering terjadi pada penderita hipertensi. Tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan sakit kepala.
Hal ini dikarenakan darah mengalir dengan tekanan yang lebih tinggi dari biasanya ke dalam pembuluh darah yang lebih kecil di otak. Sakit kepala yang disebabkan oleh hipertensi biasanya seperti sakit kepala berdenyut atau bergetar yang terasa di daerah tengkuk atau belakang kepala.
- PUAN MAHARANI,DPR RI,UNIVERSITAS BUNG KARNO
- Hindari Dampak Negatif Proyek Kereta Cepat, Warga Cipinang Melayu Diberi Sosialisasi
- Jalan Pasar Baru Kini Jadi Kawasan Cagar Budaya