Wish dibuat sebagai perayaan ulang tahun ke-100 untuk Disney. Menariknya, film yang disutradarai oleh Chris Buck dan Fawn Veerasunthorn ini diproduksi dengan menggabungkan teknik animasi 2D tradisional dengan 3D modern.
- Pentaskan Monolog Bung Karno, Wawan Sofwan Ajak Penonton Rasakan Detik-Detik Proklamasi
- Upacara Hari Santri Nasional, Kemenag Minta Peserta Bersarung dan Berpeci
- Apresiasi Aplikasi Terintegrasi Kejati Jatim, Khofifah Optimis Kepercayaan Masyarakat akan Meningkat
Baca Juga
Disney kembali memeriahkan bioskop dengan merilis film animasi terbarunya yang berjudul “Wish”. Film ini menceritakan tentang kisah seorang remaja putri, Asha, yang merasakan kegelapan terhadap penguasa kerajaan, Raja Magnifico.
Wish dibuat sebagai perayaan ulang tahun ke-100 untuk Disney. Menariknya, film yang disutradarai oleh Chris Buck dan Fawn Veerasunthorn ini diproduksi dengan menggabungkan teknik animasi 2D tradisional dengan 3D modern.
Alhasil, menciptakan tampilan visual yang menarik dan berbeda dari film-film Disney sebelumnya. Selain kedua sutradara tersebut, Disney’s Wish juga melibatkan animator berbakat asal Indonesia dalam pembuatan filmnya, yaitu Griselda Sastrawinata Lemay.
Griselda berperan sebagai Associate Production Designer dan berkontribusi dalam mendesain semua karakter utama, sekaligus bertanggung jawab dalam merancang kostum untuk karakter Asha, King Magnifico, Queen Amaya, Valentino, dan Star. Griselda bergabung dengan Walt Disney Animation Studios pada 2015.
Sebelumnya, ia juga telah terlibat dalam kesuksesan film-film Disney seperti Moana (2016), Frozen II (2019), dan Raya and The Last Dragon (2021). Berikut beberapa fakta menarik tentang keterlibatan Griselda dalam film Wish.
1. Inspirasi dari Karya Animasi Klasik Disney
Griselda terinspirasi oleh film-film ikonik Disney seperti Sleeping Beauty dan Cinderella. Ia menciptakan detail-detail dalam Wish sebagai ungkapan terima kasih kepada Walt Disney karena telah membuatnya tumbuh dengan mimpi-mimpi dan pengalaman magis yang melekat.
Sebagai contoh, motif biji-biji labu dalam pakaian karakter utama, Asha, terinspirasi dari animasi klasik Cinderella di mana labu merupakan peran penting
2. Inspirasi dari Berbagai Belahan Dunia
Griselda mendapat inspirasi dari berbagai literatur dan budaya dalam proses menciptakan kostum-kostum untuk para karakter film tersebut. Misalnya, kostum Asha terinspirasi dari siluet baju pada zaman abad Pertengahan di negara barat, namun aksen-aksennya sangat dipengaruhi oleh budaya Afrika Utara.
Selain itu, Griselda memilih gaya rambut boxbraid untuk Asha, di mana jenis rambut kepang ini populer di kalangan masyarakat Afrika. Gaya rambut ini terdiri dari belahan rambu berbentuk persegi dan dikepang.
Karakter dalam Wish menjadi semakin dekat dengan penggemar di zaman modern berkat adanya pencampuran budaya dan literatur ini.
3. Butuh Lebih dari 80 Percobaan Dalam Mendesain Kostum Asha
Salah satu fakta menarik yang terungkap yaitu dalam proses merancang kostum Asha ternyata membutuhkan lebih dari 80 kali percobaan. Asha, yang merupakan karakter utama, harus memiliki kostum yang menonjol namun tetap dapat membaur dengan seluruh masyarakat di Kerajaan Rosas.
Oleh karena itu, dibutuhkan lebih dari 80 versi berbeda dari kostum Asha sampai akhirnya pilihan jatuh kepada desain yang penggemar dapat lihat di poster ataupun di dalam trailer.
4. King Magnifico, Ras Rosas yang Tampan nan Modis
King Magnifico dideskripsikan sebagai raja dari kerajaan Rosas yang berkekuatan sihir. Sosoknya dipertegas melalui busana yang ia kenakan.
Griselda menciptakan pakaian King Magnifico dengan beberapa poin penting seperti menggunakan jubah panjang dengan tulisan “M” dipunggungnya agar orang-orang tidak akan melupakannya. Pasalnya, King ingin selalu dikenali masyarakatnya.
Pemilihan detail kostum King Magnifico menciptakan karakter raja yang tidak menyadari kejahatannya menjadi unik dan kompleks.
5. Pergantian Kostum Karakter Terbanyak
Karakter Valentino yang merupakan kambing peliharaan Asha mengalami banyak perubahan dalam kostumnya karena kepemilikannya sepanjang film. Awalnya, ia adalah kambing milik kakeknya, lalu milik ibunya, dan sekarang milik Asha.
Pemilik yang berbeda, membuat Valentino memiliki pakaian-pakaian yang berbeda juga. Sementara Star, kambing milik Asha yang lain ini terlihat sering berganti-ganti atribut, menyesuaikan dengan situasi yang dihadapi.
Ia memakai topi dan kumis saat menjalankan misi pura-puranya menjadi detektif, atau memakai piyama mirip dengan Valentino. Dengan melibatkan animator Indonesia seperti Griselda Sastrawinata-Lemay, Disney's Wish menunjukkan keragaman dan inklusivitas dalam industri animasi serta memberikan kesempatan bagi talenta-talenta kreatif dari berbagai belahan dunia untuk berkontribusi dalam pembuatan film-film animasi yang disukai oleh banyak orang di seluruh dunia.