Sayangnya, banyak orang yang tidak menyadari tanda-tanda toxic telationship dan sedang terjebak dalam hubungan tidak sehat. Selain dapat menurunkan harga diri, kondisi ini bisa menyebabkan seseorang mengalami gangguan kesehatan mental, seperti kecemasan, stres, depresi.
- Sejak Tilang Manual Tak Diberlakukan, Kepercayaan Publik ke Polri Naik
- 7 Rekomendasi Drama Korea November 2023 yang Menarik Ditonton
- Dukung Ketahanan Pangan, Lapas Pematang Siantar Bentuk Kelompok Tani Warga Binaan
Baca Juga
Toxic relationship atau hubungan beracun adalah istilah untuk menggambarkan suatu hubungan tidak sehat yang dapat berdampak buruk bagi keadaan fisik maupun kesehatan mental seseorang. Hubungan ini tidak hanya bisa terjadi pada sepasang kekasih, tapi juga dalam lingkungan teman, bahkan keluarga.
Melansir laman Very Well Mind, idealnya setiap individu yang menjalin hubungan akan saling menyayangi, mengasihi, dan memberikan rasa aman. Namun dalam hubungan beracun, ada salah satu pihak yang biasanya akan berupaya untuk mendominasi pihak lainnya, maupun memanipulasi pasangan (gaslighting) untuk mengontrolnya, maupun sekadar mempermainkan pasangannya (breadcrumbing).
Sayangnya, banyak orang yang tidak menyadari tanda-tanda toxic telationship dan sedang terjebak dalam hubungan tidak sehat. Selain dapat menurunkan harga diri, kondisi ini bisa menyebabkan seseorang mengalami gangguan kesehatan mental, seperti kecemasan, stres, depresi.
Ditambah lagi, beban mental ini bukannya tidak mungkin menyebabkan gangguan kesehatan fisik, misalnya gangguan psikosomatik. Ada beberapa ciri-ciri toxic relationship yang bisa ditemukan jika Anda berada di dalam hubungan tidak sehat, seperti berikut.
1. Selalu Dikontrol oleh Pasangan
Tanda yang paling terlihat jelas dari toxic relationship adalah salah satu pihak selalu mengontrol pihak lainnya. Sebagai contoh, pasangan akan memaksakan kehendaknya terhadap hidup yang dijalani pasangannya.
Jadi, apa pun yang dilakukan semuanya berdasarkan perintah atau persetujuan dari 'si toxic'. Walaupun mungkin keinginan orang tersebut tidak sejalan.
Selain itu, orang yang toxic juga bisa memberikan silent treatment untuk mengontrol emosi pasangannya.
2. Sulit untuk Menjadi Diri Sendiri
Ciri-ciri toxic relationship selanjutnya adalah sulit menjadi diri sendiri karena terlalu sering dikontrol. Orang yang terjebak dalam toxic relationship akan selalu bersikap seperti apa yang pasangannya inginkan, bukan apa yang ia inginkan.
Bahkan, untuk sekadar berpendapat saja orang yang terjebak dalam hubungan ini sampai berpikir berkali-kali karena takut apa yang kamu ucapkan menjadi kesalahan di mata dia.
3. Berharap Ada Perubahan
Dalam kondisi hubungan yang tidak sehat, seseorang mungkin akan mencoba berubah, memperbaiki diri, dan berharap semuanya itu akan membuat pasangannya berubah menjadi lebih baik. Jika perubahan sudah dilakukan namun pasangan tak juga membaik, bisa jadi Anda memang tengah berada dalam toxic relationship.
4. Tidak Mendapat Dukungan
Hubungan yang sehat adalah hubungan yang selalu memberi dukungan satu sama lain. Namun pada toxic relationship, setiap pencapaian yang diperoleh akan dianggap menjadi kompetisi.
Bahkan, jika orang yang terjebak dalam toxic relationship berhasil melakukan sesuatu yang membanggakan. Alih-alih mendapat dukungan dan apresiasi, ia malah mendapatkan perkataan kasar dan kritik tidak membangun yang malah menghambat kesuksesan.
5. Komunikasi Sangat Buruk
Dalam hubungan yang sehat, komunikasi akan berjalan lancar dan tidak menyakitkan. Kalaupun terdapat perselisihan, akan diselesaikan secara baik-baik.
Namun dalam hubungan toxic, komunikasi bukan sekadar cekcok belaka. Orang yang terjebak dalam toxic relationship akan mudah dicaci, dihina dengan kata kasar, ditampar, membuang barang-barang, dipukul dan ditendang.
6. Selalu Dicurigai dan Dikekang
Rasa cemburu dalam hubungan antar pasangan sebenarnya merupakan reaksi yang normal sebagai salah satu bentuk kepedulian. Namun, hubungan akan menjadi toxic jika rasa cemburu ini berlebihan atau membuat pasangan melakukan hal yang ekstrem, misalnya menyita handphone atau melabrak orang yang dicemburui.
Hubungan juga dikatakan toxic saat pasangan sudah terlalu posesif. Selain itu, terkadang juga melarang untuk tidak lagi memakai jenis pakaian tertentu yang mungkin menarik perhatian orang lain.
7. Sering Dibohongi
Kejujuran merupakan salah satu pondasi untuk membentuk hubungan yang sehat. Namun, jika pasangan sering berbohong dan menutupi banyak hal, itu tandanya saat ini sedang berada dalam toxic relationship.
8. Menerima Kekerasan Fisik
Selain kekerasan verbal, suatu hubungan dikatakan toxic jika sudah ada kekerasan fisik di dalamnya. Pasangan yang tidak sehat secara emosional sering kali akan “main tangan” jika terjadi perselisihan dalam hubungan.
Apa pun konfliknya, kekerasan fisik tidak bisa dibenarkan.
- Antisipasi Awan Panas Guguran Semeru, Warga Diimbau Jauhi Sektor Tenggara Di Sepanjang Besuk Kobokan
- Polisi Kembali Musnahkan 4 Ladang Berisi 3 Ribu Batang Ganja di Aceh Besar
- Qanun Jinayat Direvisi, Pelaku Kekerasan Seksual akan Dicambuk dan Dibui