Jenis kepribadian tersebut akan menentukan bagaimana seseorang berpikir, bersikap, dan berinteraksi dengan manusia lainnya.
- Kenali 7 Tanda Gangguan Kepribadian Narsistik yang Haus Pujian
- Epidemiolog Minta Pemerintah Lanjutkan PPKM dengan Pengaturan WFH
- PPKM Diperpanjang, Jabodetabek Naik Level 2
Baca Juga
Setiap manusia memiliki tipe kepribadian yang berbeda-beda dan unik. Berdasarkarkan pengkategorian kepribadian yang dicetuskan oleh Carl Gustav Jung (1920), tipe kepribadian yang dimiliki manusia ada tiga, yaitu introvert, ekstrovert, dan ambivert.
Jenis kepribadian tersebut akan menentukan bagaimana seseorang berpikir, bersikap, dan berinteraksi dengan manusia lainnya. Melansir dari Health Line, untuk mengetahui jenis kepribadian seseorang, harus dilakukan tes khusus oleh psikolog dan sebaiknya tidak melakukan diagnosis sendiri.
Oleh karena itu, jangan asal melabeli diri sendiri sebagai seseorang yang memiliki kepribadian introvert, ekstrovert, atau ambivert. Mengetahui apakah diri Anda termasuk introvert, ekstrovert maupun ambivert bisa dikatakan cukup penting.
Hal ini dapat membantu Anda untuk lebih bisa mengenali diri sendiri dan mengenali situasi yang membuat diri sendiri nyaman. Dengan begitu Anda akan lebih mudah untuk bersosialisasi.
Berikut penjelasan tentang masing-masing kepribadian.
1. Introvert
Sebagian besar ahli psikologi menyebut introvert sebagai orang yang energinya cenderung berkembang melalui refleksi dan menyusut selama interaksi. Umumnya, seorang introvert akan mengalami kelelahan atau rasa kurang nyaman saat berada dalam lingkungan sosial yang ramai.
Introvert akan lebih memilih untuk menyendiri dan memiliki lingkaran pertemanan yang relatif kecil. Untuk itu, orang dengan kepribadian ini cenderung menyukai waktu bersama satu atau dua orang.
Tak jarang orang lain mengira bahwa kaum introvert adalah orang yang sombong, tidak suka bergaul, tidak punya teman dekat dan tidak menyenangkan. Padahal, anggapan ini tidak sepenuhnya benar.
Walaupun jumlah teman yang dimilikinya hanya sedikit, tapi pertemanan yang dimiliki cenderung berkualitas. Kebahagiaan seorang introvert diperoleh saat mereka menghabiskan waktu sendirian.
Momen yang paling menyenangkan bagi mereka adalah ketika melakukan hal yang disukainya seorang diri.
Hal ini membantu mereka untuk “mengisi ulang” energi positif yang ada dalam dirinya.
Ciri-Ciri Kepribadian Introvert
- Sering merasa kesepian saat berada di tengah keramaian.
- Memiliki lingkaran pertemanan yang kecil, namun erat.
- Merasa bahwa basa-basi adalah hal yang rumit.
- Memilih bekerja sendiri dibanding kerja kelompok.
- Lebih suka menulis daripada bicara.
- Suka menyendiri.
- Introspektif, berpikir di situasi tenang.
- Bersosialisasi dengan banyak orang membuat energi habis.
- Kesadaran diri yang tinggi.
- Berpikir sebelum bicara.
2. Ekstrovert
Ekstrovert merupakan tipe kepribadian yang dikenal dengan sifat ramah, ekspresif, banyak bicara, terbuka, dan mudah bergaul. Tak heran jika ekstrovert dikenal sebagai “life of the party”.
Seseorang dengan tipe kepribadian ekstrovert cenderung lebih responsif terhadap stimulasi dari luar karena otak mereka mengeluarkan lebih banyak dopamine di tengah situasi sosial. Dopamine sendiri merupakan senyawa kimia di otak yang menyebabkan rasa senang dan puas.
Menurut Psychology Today, ekstrovert secara umum cenderung menikmati situasi sosial, mencari pengalaman baru, merasa nyaman dalam kelompok, dan lebih menyukai kegiatan yang padat. Hal ini dikarenakan orang dengan kepribadian ekstrovert cenderung merasa lebih berenergi setelah berinteraksi dengan orang lain, baik keluarga, teman, tetangga, kerabat, maupun sahabat.
Ciri-Ciri Kepribadian Ekstrovert
- Tidak suka menyendiri
- Senang bersosialisasi
- Suka berbicara dan berdiskusi
- Mudah bergaul
- Ceria
- Outgoing dan optimis
- Antusias
- Suka menjadi pusat perhatian
- Tidak suka menghabiskan waktu sendiri
- Mudah beradaptasi
- Senang mencoba hal baru
3. Ambivert
Ambivert umumnya dikenal sebagai tipe kepribadian yang berada diantara introvert dan ekstrovert. Sebagian besar ahli sepakat bahwa ambivert adalah orang yang memiliki sisi introversi dan ekstroversi yang seimbang.
Ketika seseorang merasa dirinya tidak cocok dengan kepribadian introvert dan ekstrovert. Kemungkinan besar seseorang tersebut memiliki kepribadian ambivert.
Kepribadian Ambivert memiliki keseimbangan pada sisi introvert dan ekstrovert, tergantung pada situasi yang mereka hadapi. Kemampuan beradaptasi di berbagai situasi ini memunculkan teori bahwa mereka mungkin bisa berhasil dalam semua profesi.
Ciri-Ciri Kepribadian Ambivert
- Pendengar dan komunikator yang baik.
- Flexibel, karena mampu beradaptasi dengan baik.
- Zona nyaman yang cukup terbatas.
- Bisa melakukan tugas secara individu maupun kelompok.
- Senang berkumpul dengan teman, namun tetap menikmati waktu sendiri.
- Memiliki empati yang tinggi.
- Memiliki kemampuan untuk mengatur perilaku.
- Bisa berinteraksi sosial, tapi kelelahan jika banyak orang.
- Tidak mudah percaya sesuatu tapi berani mengambil resiko.
- Terlihat aktif bersosialisasi namun juga tak banyak bicara.
- Kenali 7 Tanda Gangguan Kepribadian Narsistik yang Haus Pujian
- Catat! Tanggal Merah dan Daftar Hari Besar Nasional-Internasional Desember 2023
- Anies Imbau Orang Tua Ajak Anak-anaknya Melihat Langsung Prosesi Ibadah Kurban